Kamis, 17 Februari 2011

Harum manis a.k.a rambut nenek


posting makanan jadul dulu ya....
ini jajanan ku dulu waktu masih SD, sekarang agak susah nemu nya.... di tempat ku gak ada yg jual. Ini nemunya pas lagi ke Berau.
Senangnya makan harum manis lagi.........

Nasi Kuning


Lama gak buat nasi kuning, sekali bikin cuman 4 mug aja....anak anak bolak balik nambah... untung cukup sampe makan malam......
lauknya pake ikan dan telur serta mie goreng....

Minggu, 13 Februari 2011

Tips Mengolah Resep

Tips ini khususnya untuk pemula seperti saya yang baru mulai belajar coba2
resep :) untuk para masterchef bisa ditambahin ya tipsnya ;)

Memilih Resep

Pastikan teman2 memilih resep yang sudah teruji, baik oleh tim dapur uji maupun oleh orang lain. Jika sebuah resep belum ada yang mencoba, berarti teman2 harus siap menjadi pioner yang berarti siap ...untuk gagal.

Membaca Resep

Biasakan membaca resep dengan seksama. Pastikan teman2 memahami setiap instruksi dan menyiapkan alat dan bahan sebelumnya. Kecuali disebutkan dalam resep, jangan tinggalkan proses pembuatan kue di tengah jalan, untuk menidurkan anak misalnya (atau FBan ^^). Kerjakan instruksi secara berurutan tanpa jeda yang berarti.



Memahami Petunjuk Pembuatan

- Menguleni adonan

Adonan diaduk dengan tangan dengan gerakan meremas dan menekan kuat, (seperti mencuci baju) hingga menjadi adonan.

- Menyisir gula merah

Mengiris gula merah tipis-tipis

- Uleni adonan roti hingga kalis elastis

Kalis artinya adonan tidak menempel lagi pada wadah dan menjadi mudah dibentuk. Elastis artinya adonan dapat diregangkan hingga tipis menerawang tanpa sobek.

- Proofing pada roti

Proofing artinya mengembangkan roti di luar oven. Tutup adonan yang sedang diproofing dengan plastik atau serbet basah agar permukaannya tidak kering terkena angin.



Roti disebut matang jika:

Permukaannya berwarna keemasan dan kering (crusty), membal ketika ditekan, terasa ringan ketika diangkat, dan berbunyi kosong ketika ditepuk.



Kulit sus disebut matang dan kokoh jika:

Sudah tidak nampak buih-buih margarin lagi di permukaannya, warnanya cokelat keemasan, dan tidak mengempis lagi di luar oven.



Mengukus hingga matang:

- Kukusan sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga air mendidih dan beruap banyak.

- Jaga supaya air tidak menetes ke atas kue, dengan cara membungkus tutup kukusan dengan serbet besar. Bila tutup kukusan sudah berbentuk kerucut, tidak perlu dibungkus serbet.

- Kue sudah matang bila lidi yang ditusukkan ke dalamnya keluar dalam keadaan kering.



Semoga bermanfaat ya.. ^^



Sumber: Buku 60 resep snack manis & gurih anti gagal NCC

Kamis, 10 Februari 2011

Makaroni Schotel

PR LBT bulan Februari ini....




Binggung mau bikin makutel model apa... soalnya jarang banget bikin makutel.... abisnya gak pada doyan sih....
tanya mbah gogel... liat punya ine... coba deh...

Bikin dikit aja 1/2 resep, saus putihnya juga ku bikin 1/2 resep... tapi kok kurang ya??? jadinya bikin 1/2 lagi....

Resepnya banyak di modifikasi, sesuai dengan bahan2 yg ada aja deh... trus juga ku tambah wortel.. biar makan sayur maksudnya.... trus kejunya juga ku campur di saosnya, jadi rasanya gurih asin... sedikit aja di parut di atasnya....

mau coba??? ini resepnya ya....

Makaroni Schotel
Bahan:
200 gr makaroni, aku pake yg spiral, soalnya yg ada cuman itu aja....
200 gr daging giling
100 gr wortel di potong kotak2 kecil
1 bh bawang bombay, dipotong kotak2 kecil.
3 bh bakso, potong2
garam, gula, merica
2 bh telor, kocok lepas
200 cc susu cair
100 gr keju parut

saus putih
200 cc susu cair
1 sdm mentega
1 sdm terigu
keju parut secukupnya

Cara buat:
1. Tumis bawang bombay dengan mentega sampai layu dan wangi.
2. Masukkan daging giling, bakso, tumis sampai berubah warna, kasi air sedikit. Masak sampai matang.
3. Masukkan makaroni, susu, keju,wortel masak sampai meletup2. Kasi garam, gula, merica, icip icip dikit.... kalo rasa dah enak.... kasi kocokan telor....
4. Tuang ke cup alufoil.... Kukus 20 menit.
5. Bikin saus putihnya, tumis mentega sampai leleh, kasi terigu, aduk2 bentar, kasi susu cair.... kasi keju, Rasa, kalo kurang asin kasi garam.
6. Tuang saus putihnya di atas makaroni kukus tadi. Kasi parutan keju. Oven 15 menit....
7. Taro di atas piring, kasi saus sambal.... siap di santap....

Senin, 07 Februari 2011

TIPS

Usai berbelanja bulanan, Anda mungkin cenderung akan memasukkan bahan makanan di dalam lemari pendingin. Tujuan kita menyimpan makanan di kulkas kan, untuk mempertahankan kesegarannya. Namun ternyata ada beberapa jenis makanan yang sebenarnya tidak perlu disimpan di lemari es. Tomat, misalnya, akan berkurang cita rasanya bila dimasukkan ke dalam kulkas. Berikut adalah jenis makanan yang tetap aman dikonsumsi tanpa didinginkan:

1. Mentega
Anda tidak perlu memasukkan mentega ke dalam lemari pendingin apabila Anda tinggal di daerah yang tidak terlalu panas. Tetapi bila Anda tinggal di kota yang cukup "hangat", dan terbiasa sarapan roti dengan olesan mentega, taruh saja mentega di lemari makan atau di meja makan. Anda tidak ingin repot mencairkan mentega beku setiap hari, kan?

2. Saus tomat
Di supermarket, saus tomat tidak diletakkan di area makanan yang didinginkan, seperti susu, yogurt, atau es krim. Saus tomat diletakkan di rak biasa tempat menyimpan berbagai penyedap masakan. Jadi, untuk apa menyimpan saus tomat di lemari pendingin?

3. Daun kemangi dan seledri
Memang ada jenis tanaman penyedap yang harus didinginkan, seperti daun ketumbar. Tetapi daun kemangi dan seledri tidak perlu, karena jika disimpan di kulkas justru bisa cepat layu.

4. Mayones
Mayones bukan produk olahan susu, jadi Anda tidak perlu memperlakukannya seperti susu atau yogurt. Telur yang ada dalam kandungan mayones pun dipasteurisasi, yang artinya juga tidak memerlukan pendinginan. Tentu saja, beberapa orang mungkin tidak menyukai mayones yang disimpan dengan suhu ruangan. Jadi terserah Anda saja, akan menyimpannya di mana.

5. Selai kacang
Sama seperti mentega, selai kacang tak perlu didinginkan. Anda dapat menyimpannya dalam lemari makan yang tidak akan membuatnya beku atau setidaknya sulit untuk dioleskan ke roti dengan cepat.

6. Saus ikan
Daging ikan jelas perlu disimpan dalam lemari pendingin, apalagi jika Anda tidak akan langsung mengolahnya. Namun saus ikan tidak perlu Anda simpan dalam kulkas untuk mempertahankan aroma dan rasa ikannya. Begitu juga dengan kecap; tinggalkan saja di lemari makan atau di meja makan.

7. Selai
Segala sesuatu yang sudah dibersihkan atau disegel di dalam toples memang dirancang untuk disimpan dalam suhu ruangan. Sebab, bahan makanan ini sudah diberi bahan pengawet.


sumber :http://sambilminumteh.blogspot.com/2010/12/7-makanan-yang-tak-perlu-disimpan-di.html

KORNET....

Daging Kornet (Corned Beff) :
adalah daging sapi yg diawetkan dlm brine (air garam dgn salinitas tertentu) dan kemudian di masak dgn cara simmering. Biasanya digunakan potongan daging yg mengandung serat memanjang, seperti brisket. Nama "Corned Beef" berasal dari garam kasar yg digunakan. Corn artinya butiran yaitu butiran garam. Korne......t dibuat dari bahan dasar berupa daging (sapi atau ayam) yang digiling. Daging tersebut kaya protein yg mempunyai kemampuan utk mengikat air dan membentuk emulsi yg baik. Emulsi adalah cairan yg terbentuk dari campuran dua zat, di mana zat yg satu dlm keadaan terpisah secara halus atau merata dlm zat yg lain.

Bahan tambahan yg diperlukan adalah garam dapur, tepung tapioka/terigu, air, lemak, gula dan bumbu. Pada pembuatan kornet dan sosis sering ditambahkan nitrit. Fungsi nitrit adalah menstabilkan warna merah daging, membentuk flavor yg khas, menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan beracun, serta memperlambat terjadinya ketengikan. Jumlah nitrit yg diijinkan tersisa pada produk akhir adalah 50 ppm (mg/kg). Mengingat sulitnya memisahkan daging dari tulang secara manual (biasanya digunakan alat pemisah mekanis), bagian dagingnya, yg disebut Mechanical Deboning Meat (MDM), bisa mengandung sedikit hancuran tulang atau sumsum. Jadi, bahan baku pembuatan kornet bisa saja dicampur dgn daging yg kualitasnya kurang bagus, terutama daging-daging yg menempel pada tulang. Selain itu, suatu produk dari industri pangan, termasuk kornet dapat di jual di pasaran, jika telah memenuhi persyaratan yg ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).




Persyaratan tersebut menyangkut aspek bahan baku, bahan tambahan pangan (seperti pemanis, pewarna, pengawet), logam berat, mikrobiologi, jenis kemasan, serta informasi yg tercantum pada label. Jika salah satu persyaratan tersebut tdk terpenuhi, produk yg bersangkutan tdk akan mendapatkan izin untuk diperdagangkan.

Syarat mutu daging sosis dan kornet juga telah ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dlm kenyataannya, memang banyak produk kornet di pasaran yg memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yg telah ditetapkan. Penyebabnya adalah pemakaian jumlah daging yg kurang banyak, kualitas kesegaran daging yg rendah, atau pemakaian pati/tepung yg berlebih (tidak sesuai komposisi yg umumnya berlaku).

Kornet kalengan dpt disimpan pada suhu kamar dgn masa simpan sekitar 2 tahun. Suhu yg terlalu tinggi dpt meningkatkan kerusakan citarasa, warna, tekstur, dan vitamin, akibat terjadinya reaksi-reaksi kimia. Secara umum, ciri-ciri kornet yg tidak layak di makan adalah: cita-rasa asam; bau tdk sedap; kaleng gembung, penyok, bocor atau berkarat; produk lunak dan berwarna gelap. Karena berasal dari daging, maka kandungan utamanya adalah protein. Asam amino unggulan dlm kornet adalah lisin, yaitu suatu asam amino esensial yg kadarnya sangat rendah pada bahan pangan pokok, seperti beras, jagung, ubi, sagu, dan lain-lain. Oleh karena itu, mengonsumsi nasi dgn kornet sebagai lauknya, sangatlah bagus ditinjau dari segi gizi.

Sebelum memilih kornet, cobalah cermati kadar natrium yg cukup tinggi (antara lain akibat penggunaan garam dapur dan garam nitrit). Caranya, bacalah label pada kemasan dan bandingkan antar berbagai merk. Pilihan anda sebaiknya jatuh pada yg kadar natriumnya paling rendah. Selain itu, waspadai jg kadar lemak dan kolesterolnya yg cukup tinggi. Penting diketahui, karena sebagian lemak tersebut dpt jg berupa lemak jenuh, sehingga dpt masuk dlm kategori harus di konsumsi secara hati-hati. Pertimbangannya adalah kornet dpt mengandung kolesterol cukup tinggi (50-100 mg per-100 gram).

Konsumsi kolesterol di atas 200 mg per hari dapat menimbulkan ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke dan penyakit jantung koroner. Jadi, kornet aman-aman saja kita konsumsi. Yang perlu diatur adalah frekuensi dan jumlah yg dimakan. Selain itu, jangan lupa imbangi dgn makan sayuran dan buah-buahan, yg sangat kaya vitamin, mineral, dan serat. Serat pangan (dietary fiber) sangat bermanfaat utk membantu metabolisme lemak (termasuk kolesterol) agar kadarnya selalu terkendali dlm batas-batas kewajaran.
(Sumber : wordpress.com)

KOLESTEROL

Apa itu kolesterol?
Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari.

Apa kolesterol sebenarnya?
Kolesterol adalah senyawa... lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah.

Apakah kolesterol berbahaya?
Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.


Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
Kolesterol ini tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Trigliserida
Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak.

Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.




Mengapa Harus Dikontrol?
Mengapa kadar kolesterol harus dikontrol? Karena jika kadar kolesterol di dalam darah (terutama LDL) melebihi nilai normal, maka risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar.

Kolesterol LDL yang berlebihan dapat mengendap pada dinding pembuluh darah yang akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, atau disebut dengan aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, maka suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, dan timbullah rasa sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina dan bila berlanjut akan menyebabkan kematian jaringan otot jantung yang disebut Infark miokard.
Jika ini menyebar luas, maka akan menyebabkan kondisi yang disebut gagal jantung (heart failure).

Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak, maka akan terjadi stroke. Di sinilah kolesterol (khususnya LDL) berperan negatif terhadap kesehatan dan harus selalu dikontrol.
(Sumber : pedulikolesterol.com)

Jumat, 04 Februari 2011

Kue Sin Cia a.k.a Imlek


Pesanannya Bu Jean untuk merayakan Imlek di rumahnya...... base cakenya black forest. Tadinya maunya kue Black Forest.... tapi di last minute ganti ke cake tart aja katanya. Tapi base cakenya tetep Black Forest... soalnya cake nya dah di bikin. Padahal bakulnya dah bikin coklat serut berbentuk spiral2 en kruwel kruwel serta gulung2 ... gak kepake deh... hik hik hik....

Semoga berkenan ya bu, dan semoga di tahun kelinci ini... kita semua diberi kemudahan dalam mendapatkan rejeki....

Gong Xi Fa Chai...
新年快乐 Xin Nian Kuaile
身体健康 shen ti jian kang...
万事如意 wan shi ru yi...


Selasa, 01 Februari 2011

TIPS MENGOLAH MAKARONI

Tips ini sharing sependek pengetahuan dan pengalamanku ya… Jadi mohon maaf jika dirasa tipsnya cuma sedikit ^__^

Semoga bermanfaat bagi teman-teman, terutama bagi yang belum pernah mengolah makaroni atau baru mau membuat makaroni.

Makaroni adalah salah satu jenis pasta kering Italia (Italian dried pasta) yang terbuat dari gandum seperti mie atau spaghetti tetapi dalam adonannya makaroni tidak menggunakan telur (Wikipedia). Dalam bahasa Inggris disebut Macaroni, sedangkan dalam bahasa Italia disebut Maccheroni.

Makaroni yang paling umum dikenal adalah macaroni elbow (makaroni siku) yang berbentuk seperti pipa pendek yang melengkung dengan ukuran agak kecil (dalam bahasa Italia disebut Gemitto Maccheroni). Ada juga yang bentuknya panjang lurus seperti pipa dan ujungnya yang meruncing (makaroni pipa) dengan ukuran yang lebih besar (dalam bahasa Italia disebut Penne Maccheroni).

Di Indonesia sendiri di pasaran terdapat berbagai bentuk makaroni yang umum dikenal seperti makaroni elbow (siku), makaroni spiral, makaroni kerang (seperti kulit kerang), dll.

Untuk mengolahnya menjadi berbagai macam makanan, makaroni perlu direbus dulu layaknya merebus mie atau spaghetti (pre-cooking). Setelah itu siap digunakan untuk berbagai macam olahan masakan.

========================================================================

Beberapa tips mengolah makaroni sebelum dijadikan masakan (pre cooking), juga berlaku untuk pasta lainnya seperti spaghetti:

- Sesuaikan ukuran panic untuk merebus dengan jumlah makaroni yang akan direbus. Hal ini untuk menghindari ‘meluber’ karena makaroni akan mengembang dari ukuran semula saat direbus.

- Gunakan jumlah air yang sesuai, biasanya perbandingannya 1 liter air untuk 100 gram makaroni.

- Untuk mencegah makaroni lengket satu sama lain, beri sedikit minyak goring ke dalam air rebusan (1 sdm untuk 1 liter air).

- Biasanya ditambahkan sejumput garam ke dalam air rebusan (seasoning) agar makaroni menjadi ada rasa gurihnya (tidak hambar). Menurut berbagai sumber makaroni akan menyerap seasoning (garam dan merica bila suka) dengan baik saat direbus.

- Didihkan dahulu air sampai benar-benar mendidih. Baru kemudian masukkan makaroninya. Biarkan beberapa saat dan aduk sesekali saja.

- Pasta cukup direbus sampai AL DENTE, yaitu bagian luar sudah melunak tetapi masih sedikit keras bagian dalamnya jika digigit, bisa dikatakan setengah matang kali ya (biasanya sekitar 10-15 menit)… JANGAN TERLALU LUNAK karena makaroni akan dimasak kembali menjadi makanan olahan seperti dibuat makaroni panggang, maka makaroni akan mengalami proses pematangan lanjutan dalam oven atau penggorengan dan menyerap cairan yang ada dalam saus, susu atau telur.

- Setelah direbus, angkat dan tiriskan dalam saringan kemudian bilas dengan air biasa agar tidak lengket satu sama lain. Makaroni siap diolah menjadi berbagai macam olahan masakan.

Semoga bermanfaat ya..........